Tips Mengelola Modal Usaha Warkop untuk Pemula – Saat bisnis kedai kopi tentu mudah ditemukan di berbagai lingkungan, apalagi di kota besar. Apalagi dengan kebutuhan masyarakat yang ingin menikmati kopi bersama dengan teman dan keluarga selain di lingkungan rumah.
Untuk mengembangkan bisnis ini, tentunya ada modal yang perlu harus dipersiapkan. Agar Anda tidak mengalami kerugian, ada baiknya Anda memgetahui bagaimana pengelolaan dana dan pembukuan untuk kedai kopi atau warkop.
Anda bisa menggunakan tips ini untuk berbagai model warkop yang hendak didirikan, baik warkop tradisional atau kedai kopi modern. Dengan menggunakan pembukuan yang tepat, pengelolaan dana menjadi lebih mudah. Dan Anda bisa mengatur dan mengevaluasi setiap aktifitas transaksi yang dilakukan.
Tips dalam Mengelola Pembukuan dan Modal Usaha Warkop
Salah satu keunggulan dalam pembukaan warkop adalah modal usaha warkop yang tidak terlalu besar. Anda tetap bisa membangun kedai kopi dengan budget kelas menengah, dan bisa membukanya baik di rumah sendiri atau menyewa tempat agar pelanggan lebih tertarik untuk datang. Berikut ini merupakan tips yang bisa Anda gunakan untuk membuat pembukuan warkop menjadi lebih rinci detail:
1. Membuat Catatan Belanja
Tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah membuat catatan belanja setiap Anda melakukan transaksi. Ia juga menjadi aktifitas yang penting untuk dilakukan. Sebab Anda bisa mengatur dan melihat kemana saja modal yang sudah Anda persiapkan.
Ia juga menjadi tempat yang tepat untuk melihat kemana saja keuntungan yang sudah Anda dapatkan. Apakah masuk ke dalam rekening pribadi, atau diolah kembali menjadi bahan dan produk makanan yang nantinya akan dijual di warung kopi.
2. Catat Penjualan Harian di Kedai Kopi
Akan lebih baik apabila Anda mencatat setiap penjualan di kedai kopi dengan pencatatan dan buku khusus, bisa juga menggunakan aplikasi yang tersambung dengan mesin kasir. Dengan begitu, setiap pembelian yang dilakukan oleh pembeli bisa tercatat dengan lebih mudah.
Jangan hanya mencatat penjualan dan pembelian ketika warung baru berjalan. Ketika warung sudah besar tentunya semakin besar pula pengeluaran dan pemasukan yang dilakukan. Ini juga bisa menjadi langkah yang tepat. Untuk melihat apakah modal usaha warkop yang sebelumnya Anda keluarkan bisa diputarkan dengan maksimal.
3. Buat Pencatatan Inevestari Stok Barang
Melihat berbagai stok barang juga harus dilakukan agar Anda bisa melihat produk atau barang apa yang harus dibeli ulang. Apapun jenis barang yang Anda beli atau jual, sebaiknya catat dengan rapi, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam stok barang ke depannya.
Ini juga bisa digunakan sebagai langkah untuk menghindari kecurangan supplier atau kelalaian pegawai. Tulis dengan baik setiap produk atau inventaris yang Anda miliki, sehingga tidak menyulitkan Anda ketika mengelola warkop ke depannya.
4. Membuat Buku Laba dan Rugi
Terakhir, jangan lupa untuk membukukan setiap laba dan rugi yang sudah terjadi. Selain memudahkan laporan, ia juga bisa digunakan sebagai media evaluasi yang tepat. Dengan melihat catatan tersebut, Anda bisa mengetahui apakah warkop sedang mengalami kerugia atau tidak.
Jika sedang mengalami kerugian, sebaiknya segera lakukan langkah yang bisa mengatasi hal tersebut. Baik dengan perubahan arah marketing, pelayan kepada pelanggan, menambahkan berbagai produk baru di dalam menu, dan lain sebagainya.
Keuntungan Membuka Warkop Sebagai Usaha Sampingan
Memiliki usaha sampingan kini sudah cukup populer, begitu pula dengan usaha warkop. Modal usaha warkop yang tidak terlalu besar bisa didapatkan dengan mudah, baik melalui tabungan atau pinjaman ke lembaga keuangan.
Selain karena tidak memerlukan dana dan pengelolaaan yang besar, ia juga bisa dijangkau semua kalangan. Pangsa pasar dari warkop juga bisa dibuka dimana saja, baik di daerah perkotaan, pedesaaan, atau daerah dengan jumlah masyarakat yang cukup besar.
Semoga informasi mengenai pengelolaan dari modal usaha warkop tersebut dapat membantu Anda. Terutama yang berniat utuk membuka usahanya dalam waktu dekat. Apabila ditekuni dan dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin keuntungan yang akan Anda dapatkan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan utama yang Anda miliki.
